Imun Tubuh Bisa Meningkat Dengan Menonton Pertandingan Liga 1 dan Liga 2

Berita bola terbaru, Kamis 15 Juli 2021 datang dari Liga 1. Sejak Maret 2020, kompetisi Liga 1 dan Liga 2 telah terhenti. Ada harapan Liga 1 2021/2022 dan Liga 2 2021 untuk digulirkan pada 9 Juli 2021 lalu. Namun, amukan COVID-19 di Tanah Air membuat sepakbola Indonesia kembali mati suri saat ini.

Penundaan Liga 1 2021/2022 dan Liga 2 2021 itu telah menjadi perhatian serius dr. Tirta Mandira Hudhi atau yang akrab disapa Dokter Tirta. Sosok yang belakangan sering menjadi influencer terkait pandemi COVID-19 itu berharap Liga 1 2021/2022 dan Liga 2 2021 bisa segera bergulir.

Menurut Dokter Tirta, Liga 1 dan Liga 2 bisa menjadi obat untuk memperbaiki psikis masyarakat. Pasalnya, pikiran masyarakat belakangan ini berkecemuk karena beragam berita tentang pandemi COVID-19 yang berlebihan.

“Pertimbangannya sederhana. Saat ini psikis masyarakat itu terganggu. Tidak dalam situasi yang ideal. Masyarakat butuh hiburan. Dan, hiburan itu bisa menjadi imun agar tubuh sehat. Siaran pertandingan sepakbola itu adalah hiburan,” kata Tirta, di situs resmi LIB.

Dirinya mengingatkan, pada perhelatan Piala Menpora 2021 lalu telah diterapkan protokol kesehatan (prokes) yang ketat, sehingga ketakutan itu pun tak terjadi. Sementara itu, Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB), Akhmad Hadian Lukita, mendukung penuh apa yang diutarakan Tirta.

“Kami sepakat, menonton sepakbola adalah imun. Sambil berharap angka pandemi COVID-19 turun, mari semuanya berkomitmen dengan rencana bergulirnya kompetisi Liga 1 dan Liga 2. Tidak datang ke stadion, cukup dukung dari rumah dan tidak berkerumun,” sebut Akhmad Hadian Lukita.

Bikin Kaget Ini Alasan Pemain Korsel Menolak Bermain di Liga 1

Berita bola terbaru, Kamis 15 Juli 2021 datang dari Pemain Lion City Sailors, Song Ui-yong. Dirinya membeberkan alasannya menolak tawaran Persija Jakarta meskipun digaji besar per bulan. Song Ui-yong yang merupakan gelandang asal Korea Selatan itu ternyata pernah dilirik oleh tim Liga 1, Persija Jakarta saat itu.

Seperti yang didapati dari berita bola terbaru, Song Ui-young pernah ditawari kesepatakan senilai US$20.000 per bulan atau sekitar Rp 289 juta setelah penampilan Home United di Piala AFC tiga tahun lalu.

Klub yang dulunya bernama “Home United” itu pernah melawan tim Liga 1, Persija Jakarta dua kali di Piala AFC 2018. Pada leg pertama, Home United menang 3-2 atas Persija Jakarta. Sementara pada leg kedua, Home United kembali menang dengan skor 3-1.

Pada dua pertandingan itu Song Ui-yong mencetak dua gol pada masing-masing leg. Dalam dua pertandingan itu ia juga tampil 90 menit. Song Ui-yong mengungkapkan alasannya menolak tawaran Persija Jakarta.

Dirinya mengetahui bahwa jika ia meninggalkan Singapura, maka akan menutup harapan untuk mendapatkan kewarganegaraan. Song Ui-yong pun memiliki menandatangani perpanjangan kontrak dua tahun saat itu sebagai gantinya.

“Ya, periode itu saya benar-benar berjuang untuk mengambil keputusan apakah akan tinggal di Singapura atau pergi ke Indonesia,” ujar Song Ui-yong, dilansir dari Goal.

“Itu adalah keputusan yang sulit, tetapi saya memutuskan untuk bertahan.

“Aku merasa senang. Saya sangat senang tinggal di Singapura saat itu, dan saya juga sedang mencari naturalisasi, jadi saya menyerah begitu saja dan memutuskan untuk tingga di sini,” ujarnya.

Namun, dirinya mendapatkan pengalaman tak mengenakkan setelah membuat keputusan untuk bertahan, dimana menapatkan kecaman dari netizen Indonesia. Lebih lanjut, Song Ui-yong pun mengungkapkan targetnya dua tahun dari sekarang.

“Setelah saya membuat keputusan itu, saya mendapat beberpa pesan di Instagram dari fans Indonesia, saya takut. Mereka mengancam saya,” ujarnya.

“Semoga mengenakan jersey merah! Saya benar-benar percaya saya sapat membantu tim nasional Singapura,” ujar Song Ui-yong.

“Dalam tiga tahun terakhir, saya telah mencetak hampir 50 gol sebagai gelandang serang di liga dan Piala AFC, dan saya telah menjadi pencetak gol terbanyak di antara gelandang di SPL (Singapore Premier League) selama beberapa musim terakhir juga,” tandasnya

Ini Jawaban Bos Persib Terkait Sistem Bubble di Liga 1

Berita bola terbaru, Senin 31 Mei 2021 datang dari PSSI. Induk sepak bola Indonesia itu bersama PT Liga Indonesia Baru (LIB) berencana menggelar kompetisi Liga 1 2021/2022 dengan sistem bubble. Rencana itu pun disampaikan kepada klub dalam Kongres PSSI di Hotel Raffles, Jakarta, Sabtu (29/5/2021) kemarin.

Dalam sistem baru ini, nantinya kompetisi akan tetap dipusatkan di Jawa, namun dimainkan di banyak kota. Pada seri pertama, Liga 1 rencananya akan berlangsung di klaster DKI-Jawa Barat-Banten. Lalu Jawa Tengah dan Yogyakarta akan melangsungkan seri kedua. Kemudian seri ketiga berlangsung di Jawa Timur.

Seri keempat Jawa Timur masih jadi lokasi pusat kompetisi. Lalu seri kelima di Jawa Tengah dan Yogyakarta dan seri keenam atau seri terakhir kembali dihelat di DKI-Jawa Barat-Banten. Terkait hal tersebut, Direktur Persib Teddy Tjahjono mengaku belum bisa berkomentar. Menurutnya, ia harus mempelajari dulu mengenai detail dari sistem tersebut sebelum memberikan pernyataan.

“Saya gak bisa komentar sebelum baca detailnya seperti apa. Susah,” kata Teddy kepada awak media.

Teddy menuturkan, pembahasan detail soal kompetisi memang tidak dibicarakan dalam kongres kemarin. Hal itu biasanya akan dikupas secara tuntas dalam managers meeting klub bersama PT LIB yang kabarnya akan digelar pekan depan.

“Cuma tadi disebutkan bahwa apakah tetap dengan degradasi. Hanya ya itu rencana akan di Pulau Jawa, tapi detailnya tidak ada,” kata Teddy menjelaskan.