
Berita bola terbaru hari ini, Senin, 23 Maret 2020. Ayah Luka Jovic yakin putranya harus menerima hukuman apa pun yang diterimanya karena melanggar karantina virusnya untuk melakukan perjalanan kembali ke tanah kelahirannya Serbia.
Penyerang Real Madrid banyak dikritik karena dianggap melanggar tindakan yang diberlakukan untuk mencegah penyebaran pandemi, setelah pemain berusia 22 tahun itu terlihat di jalan-jalan Belgrade dan di pesta ulang tahun pacarnya.
Dan sekarang ayah Jovic telah mengakui bahwa Jovic pantas mendapatkan sanksi, hanya jika dia memang bersalah atas tindakannya.
Jovic sedang diselidiki karena tidak karena tidak mengikuti isolasi diri wajib setelah kembali dari negara yang terkena virus.
Presiden Serbia, Aleksander Vucic juga membenarkan bahwa Jovic adalah salah satu dari dua pemain sepakbola dari negara yang diselidiki karena melanggar karantina.
Tetapi ia membalas kritik itu, dan mengungkakan bahwa ia belum dijelaskan aturan setelah kembali ke tanah airnya.
“Setelah melihat situasi yang tengah terjadi di seluruh dunia dan khususnya di Spanyol, sepertinya ini adalah saat yang tepat untuk berbicara. Saya juga ingin mengirim dukungan (pada setiap orang yang terinfeksi virus corona),” ujar Luka Jovic seperti dilansir Marca.
“Pertama-tama, saya ingin menyampaikan permohonan maaf karena sudah menghiasi pemberitaan dalam beberapa terakhir, media bukannya menyoroti para tokoh protagonis, yakni para tenaga medis yang berjuang di tengah krisis ini, “lanjutnya.
“Di Madrid, saya dinyatakan negatif virus COVID-19, hal itulah yang membuat saya kemudian memutuskan untuk pergi ke Serbia, dengan tujuan mengunjungi dan membantu keluarga serta rekan-rekan terdekat yang ada di sana. Hal ini juga sudah mendapatkan izin dari pihak klub. Sesampai di Serbia, saya dites kembali dan hasilnya juga negatif,” tutup pemain berusia 22 tahun itu.
“Saya benar-benar ingin menyampaikan permohonan maaf pada otoritas Serbia, mereka sepertinya tidak memberikan instruksi kongkret soal hal apa saja yang bisa dan tak bisa saya lakukan saat menjalani isolasi,” lanjut Jovic.
“Di Spanyol, Anda diperbolehkan pergi ke pasar swalayan atau apotek. Dalam kesempatan ini saya juga ingin memohon maaf jika sudah membuat orang-orang berada dalam keadaan yang membahayakan. Kita semua pasti bisa melewat ini semua,” tutup dia.

Dan sekarang, ayahnya, Milan Jovic telah berkomentar tentang kontroversi itu yang mengatakan: “Saya sepenuhnya setuju dengan presiden dan Perdana Menteri Serbia, tetapi hanya jika dia bersalah. Dia akan menerima keputusan itu jika dia melakukan kesalahan, tetapi dia pergi ke Beograd untuk pulang ke rumah. Luka tidak merayakan apa pun di jalan. Dia bersama pacarnya di rumah. Dia tidak bisa meninggalkan rumah karena pacarnya hamil.”
“Foto-foto diambil dari keduanya yang bersenang-senang, tetapi mereka berada di Spanyol. Luka datang ke Serbia untuk bersama keluarganya. Kami tahu dia akan datang. Dia selalu siap membantu negaranya, secara finansial atau dengan cara apa pun. Saya pikir kritiknya sudah berlebihan. Ada hal-hal yang belum dipahami. Sangat menyakitkan bagi saya untuk melihat apa yang telah terjadi,” Milan menambahkan.